Agen Joker123 Terpercaya - Cerita Sex Nafsuku Di Puaskan Kakak Sulung
Agen Joker123 Terpercaya - Cerita Sex Nafsuku Di Puaskan Kakak Sulung - Bukan salahku kalau aku masih menggebu-gebu dalam berhubungan seks.
Sayangnya suamiku sudah uzur, kami beda umur hampir 15 tahun, sehingga
dia tidak lagi dapat memberi kepuasan kepadaku. Dan bukan salahku pula
kemudian aku mencari pelampiasan pada pria-pria muda di luar, untuk
memenuhi hasrat seks-ku yang kian menggebu di usia kepala 3 ini.
Agen Joker123 Terpercaya - Namun
sepandai-pandainya aku berselingkuh akhirnya ketahuan juga. Suamiku
marah bukan kepalang memergoki aku berpelukan dengan seorang pria muda
sambil telanjang bulat di sebuah motel. Dan ultimatum pun keluar dari
suamiku. Disinilah cerita ewe ini dimulai.
Aku dilarang olehnya
beraktivitas di luar rumah tanpa pengawalan. Entah itu dengan suamiku
ataupun kedua anakku. Tak sedikitpun aku lepas dari pengawasan mereka
bertiga. Secara bergantian ketiganya mengawasiku. Tommy anak sulungku
yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di pagi hari karena dia
masuk siang.
Siangnya giliran Bagus yang duduk di kelas dua SMA,
untuk mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja
aktivitas seks-ku pun terganggu total. Hasratku sering tak
terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Memang sih aku bisa
masturbasi, tapi kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa
menahan diri.
Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan
frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali
kulakukan. Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku
masih butuh kemaluan laki-laki!
Seperti pada pagi hari Senin, saat
bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Bagus sudah pergi, dan
tinggal Tommy yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat
tidurku, masih malas-malasan untuk bangun.
Tiba-tiba aku tersentak
karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku
saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi
selangkanganku sudah basah kuyup. Aku pun segera melorotkan CD-ku dan
langsung menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang kemaluanku.
Aku
mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan
dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari
ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar
yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut
melihat Tommy, anak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.
Tapi
anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus
memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan
lidahku. Dan Tommy tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku.
Aku
jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja,
aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Tommy. Anak sulungku
itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku
sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai
oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai mamanya.
Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak sulungku itu.
“Bercintalah dengan Mama, Tommy!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangan Tommy yang sudah tegang.
Tommy
tersenyum, “Mama tahu, sejak Tommy berumur 17 Tommy sudah sering
membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Tommy bercinta dengan Mama…”
Aku terperangah mendengar omongannya.
“Dan sering kalo Mama tidur, Tommy telanjangin bagian bawah Mama serta menjilatin kemaluan Mama.”
Aku tak percaya mendengar perkataan anak sulungku ini.
“Dan kini dengan senang hati Tommy akan entot Mama sampai Mama puas!”.
Tommy
langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan
penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara
kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas
payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan
kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan anakku sedemikian rupa,
hanya sanggup mendesah dan menjerit kecil. Puas berciuman, Tommy
melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku.
Kedua puting susuku
yang waktu kecil pernah Tommy hisap, kembali dihisap anak sulungku itu
dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampai mengkilat, dan
aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra.
Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Tommy.
Ciuman
Tommy berlanjut ke perut, dan anakku itu pun berjongkok sementara aku
tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Tommy lakukan dan ini adalah
bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau
kemaluanku di oral seks.
Tommy tersenyum sebentar ke arahku,
sebelum mulutnya mencium permukaan lubang tempat di mana dia dulu pernah
keluar. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina mamanya, membuatku
melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang
tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan
lembut.
Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan
hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Tommy tak peduli, anak
sulungku itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan
kental saat aku berorgasme tadi.
Aku yang kelelahan langsung
menuju tempat tidur dan tidur telentang. Tommy tersenyum lagi. Anakku
itu kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi mamanya
dengan penisnya yang telah tegang. Tommy bersiap memasukkan penisnya ke
lubang vaginaku, dan aku menahannya, “Tunggu sayang, biar Mama kulum
burungmu itu sebentar.”
Tommy menurut, di sodorkannya penis yang
besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan
penuh semangat. Penis anakku itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam
mulutku sementara anakku membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya
yang keras kujilati hingga mengkilap.
“Sekarang kau boleh entot
kemaluan Mama, Tom..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Anakku itu
mengangguk. Penisnya segera dibimbing anakku menuju lubang kemaluan
tempat Tommy lahir. Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Tommy
untuk masuk ke dalam dengan mulus.
“Ahh.. Tomm!” aku mendesah saat
penis Tommy amblas dalam kemaluanku. Tommy lalu langsung menggenjot
tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan
begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya.
Apalagi Tommy
seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan
kemaluanku sehingga aku kegelian. Berbagai macam posisi diperagakan oleh
Tommy, mulai dari gaya anjing sampai tradisional membuatku orgasme
berkali-kali.
Tapi anak sulungku itu belum juga ejakulasi
membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru
saat aku berada di atas tubuhnya, Tommy mulai kewalahan. Goyangan
pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan.
Dan
saat Tommy memeluk dengan erat, saat itu pula air mani anak sulungku
itu membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme
untuk yang kesekian kalinya. Selangkanganku kini sudah banjir tidak
karuan bercampur aduk antara mani Tommy dengan cairanku sendiri. Tommy
masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut.
Dan kami terus
bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Bagus pulang dari
sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat
pelampiasan dari anakku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku
yang begitu besar.
Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua.
Komentar
Posting Komentar